Perawan Penghuni Sajak
Welcome to My Blog...
Monday, 7 April 2014
Kenangan SMA
Musim panas kelas 3 SMA
Antara masa remaja dan dewasa
Kami bingung, tertawa, dan saling memahami
Semuanya berpikir seandainya saja
Waktu bisa berhenti walau hanya sebentar...
Thursday, 31 October 2013
Sunday, 18 August 2013
Macam-macam Grafik
1. Piktogram
Piktogram adalah suatu cara untuk menampilkan besar data menggunakan
gambar yang sesuai dengan datanya. Cara ini paling sederhana dan jelas untuk
menyajikan suatu data. Salah satu kelemahan dalam penggunaan piktogram adalah
sulitnya membedakan setengah dan satu pertiga gambar atau jumlahnya tidak dapat
diwakili dengan satu unit gambar sehingga penggunaan piktogram sangat terbatas.
Contoh kasus:
Berdasarkan
hasil pendataan jumlah penduduk di 6 benua dan negara terbesar di dunia pada
tahun 1991, maka diperoleh data seperti yang tercantum dalam tabel berikut ini:
Tabel 1.1. Jumlah penduduk
di 6 benua dan negara terbesar di dunia ada tahun 1991
No
|
Nama Benua / Negara
|
Jumlah Penduduk (juta jiwa)
|
1
2
3
4
5
6
|
Afrika
Amerika
Asia
Eropa
Jerman
Uni Soviet
|
300
400
1450
400
50
200
|
Berdasarkan tabel di atas, buatlah ke dalam bentuk grafik piktogram!
Jawab:
2. Grafik
Batang (bar graph)
Grafik batang adalah cara menyajikan data dalam bentuk
batang-batang. Tiap batang lebarnya sama, sedangkan tinggi batang menyatakan
frekuensi dari data yang bersangkutan. Untuk membuat diagram batang diperlukan
sumbu mendatar dan sumbu tegak yang berpotongan tegak lurus. Sumbu mendatar
(horizontal) menunjukkan jenis kategorinya, sedangkan sumbu tegak (vertikal)
menunjukkan frekuensinya. Skala
sumbu mendatar tidak harus sama dengan skala sumbu tegak. Letak batang yang
satu dengan yang lain dibuat terpisah.
Contoh Kasus:
Berdasarkan sensus penduduk Desa Sekar Wangi pada tahun 2008, diperoleh
data sebagai berikut:
Tabel 2.1. Data penduduk Desa Sekar Wangi pada tahun 2008
No
|
Usia
|
Jumlah Penduduk (jiwa)
|
1
2
3
4
5
6
7
|
0-10
11-20
21-30
31-40
41-50
51-60
> = 60
|
12
13
7
10
8
7
4
|
|
Jumlah
|
61
|
Buatlah grafik batang dari data di atas!
Jawab:
3. Grafik garis (line graph)
Grafik garis biasanya digunakan untuk menyajikan data
yang diperoleh dari waktu ke waktu secara teratur dalam interval waktu
tertentu. Diagram garis digunakan untuk mengetahui pertumbuhan/perkembangan
suatu hal secara kontinu. Grafik garis ini adalah grafik yang datanya diwakili
oleh garis atau titik-titik. Grafik garis juga disajikan dengan sumbu absis (sumbu x) dan sumbu ordinat
(sumbu y).
Contoh Kasus:
Buatlah grafik garis dari jumlah kecelakaan yang
terjadi di kota A pada tahun 1991-1995 berdasarkan data pada tabel berikut:
Tabel 3.1. Jumlah
kecelakaan yang terjadi di kota A pada tahun 1991-1995
No
|
Tahun
|
Banyaknya kecelakaan
|
1
2
3
4
5
|
1991
1992
1993
1994
1995
|
400
300
450
350
250
|
|
jumlah
|
1750
|
Jawab:
4.
Grafik lingkaran (pie graph)
Grafik lingkaran (pie graph) adalah grafik yang berupa lingkaran
dengan jari-jari lingkaran yang membagi lingkaran itu secara proposional antara
sudut lingkaran dengan persentase data. Langkah-langkah membuat grafik
lingkaran adalah sebagai berikut:
a. Mengambil data
statistik. Misalnya: jumlah penduduk di pulau pulau besar Indonesia, data curah hujan di Indonesia, data ketinggian tempat.
b. Mengubah
data ke dalam bentuk persentase terhadap seluruh jumlah data.
c. Membuat lingkaran dan jari jari dengan perbandingan yang proporsional
antara persentase data dengan sudut lingkaran.
Contoh kasus:
Berdasarkan pendataan tahun 2009 atas fungsi lahan di Desa Sukamaju,
diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4.1. Fungsi lahan di Desa
Sukamaju pada tahun 2009
No
|
Jenis Lahan
|
Luas ( % )
|
1
2
3
4
5
6
|
Pekarangan
Ladang
Tanah untuk tanaman kayu-kayuan
Perkebunan
Sawah
Lainnya
|
7,42
17,93
29,25
16,56
11,63
17,21
|
Berdasarkan tabel di atas, buatlah dalam bentuk grafik Lingkaran !
Jawab:
5. Grafik Kartogram
Kartogram didefinisikan sebagai sebuah pengetahuan
yang datang dari peta dan grafik dan termasuk setiap operasi dari survey asli
untuk hasil peta terakhir.
Kartogram telah sangat luas digunakan mulai dari
tujuan penjualan produk skala besar, analisis politik, analisis cuaca dan
iklim, hingga keperluan intelijen, militer, Pertahanan dan keamanan.
Geograf telah lama menggunakan kartogram sebelum
computers menggantikan operasinya (Berdasarkan Data Sejak 1868).
Beberapa parameter geograf yang berhubungan dengannya terdapat dalam beberapa
contoh aplikasi antara lain; demografi penduduk, hasil pemilihan, dan
epidemiologi. Dikarenakan
kartogram sulit dibuat dengan tangan, maka program belajar menggambar menjadi
penting.
Data yang banyak, rumit dan saling
terhubung satu sama lain seringkali menimbulkan kebingungan dan kesulitan dalam
proses analisisnya. Khususnya data yang terkait dengan ruang spasial seperti
peta. Untuk itu diperlukan upaya tranformasi data menjadi sebuah representasi
sederhana agar dapat dipahami oleh banyak kalangan secara luas. Salah satu
metode yang dapat digunakan adalah teknik kartografi.
Contoh kasus:
Berikut ini adalah kota tujuan pemasaran produk
konveksi PT Aneka Fashion beserta jumlahnya.
Tabel 5.1. Kota
tujuan dan jumlah pemasaran konveksi PT Aneka Fashion tahun 2010
No
|
Tujuan Pemasaran
|
Jumlah (Unit)
|
1
2
3
4
5
6
|
Kota A
Kota B
Kota C
Kota D
Kota E
Kota F
|
500.000
300.000
300.000
400.000
350.000
200.000
|
|
Jumlah
|
2.050.000
|
Berdasarkan tabel di atas, buatlah data tersebut
dalam bentuk grafik kartogram!
Jawab:
Sunday, 4 August 2013
Dakon Sebagai Alat Peraga Matematika
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
FPB dan KPK adalah salah satu pokok bahasan dalam pelajaran matematika.
Materi ini didapatkan pertama kali di tingkat Sekolah Dasar (SD). FPB dan KPK
merupakan pengetahuan dasar dalam mempelajari matematika. FPB dan KPK digunakan
dalam materi pecahan. Seorang siswa wajib memahami dengan baik tentang materi
ini, sebab sebagian besar operasi matematika pada tahap selanjutnya tidak
terlepas dari peranan FPB dan KPK.
Banyak anak yang merasa kesulitan untuk memahami dengan cepat materi ini.
Mereka kesulitan karena bagian ini menuntut kemampuan seseorang membayangkan
sesuatu. Untuk itu, di sini kami ingin memperkenalkan sebuah alat peraga yang
bisa digunakan sebagai cara alternatif untuk lebih memahami pembahasan mengenai
FPB dan KPK dengan mudah dan menarik. Dengan bantuan alat peraga, anak-anak diharapkan
tidak takut lagi dengan pelajaran Matematika terutama dalam menentukan faktor
persekutuan terbesar (FPB) dan soal kelipatan persekutuan terkecil (KPK).
2. Rumusan Masalah
2.1.
Apa nama alat yang dibuat?
2.2.
Apa tujuan alat tersebut dibuat?
2.3.
Digunakan dalam materi apa alat tersebut?
2.4.
Apa saja alat dan bahan yang diperlukan untuk membuat
alat tersebut?
2.5.
Bagaimana langkah kerja alat tersebut?
2.6.
Bagaimanakah model alat tersebut?
2.7.
Bagaimanakah cara kerja alat tersebut?
3. Rumusan Tujuan
3.1.
Menjelaskan nama alat yang dibuat
3.2.
Menjelaskan tujuan alat tersebut dibuat
3.3.
Menjelaskan digunakan dalam materi apa alat tersebut
3.4.
Menjelaskan alat dan bahan yang diperlukan untuk
membuat alat tersebut
3.5.
Menjelaskan langkah kerja alat tersebut
3.6.
Menjelaskan model alat tersebut
3.7.
Menjelaskan cara kerja alat tersebut
4. Manfaat
4.1.
Manfaat Teoritis
Dapat mengetahui cara pembuatan serta fungsi alat
peraga ini dalam proses pembelajaran.
4.2.
Manfaat Praktis
Dapat mempraktekkan sendiri cara membuat dan memainkan
alat peraga ini dalam menentukan FPB dan KPK.
PEMBAHASAN
L A P O R A N
1. Nama Alat :
Dakon FPB dan KPK
2. Tujuan Alat : Untuk menentukan faktor persekutuan terbesar (FPB) dan
kelipatan persekutuan terkecil (KPK)
3. Materi :
Faktor persekutuan terbesar (FPB) dan kelipatan persekutuan
terkecil (KPK)
4. Alat dan Bahan:
- Karton tebal 3 lembar
- Cetakan agar-agar 63 buah
- Lem Fox 1 botol
- Kertas HVS 2 lembar
- Biji-bijian misalnya biji pohon asem, sawo, batu kerikil atau kapur, secukupnya
- Gunting kertas
- Pisau / Cutter
- Penggaris
- Pensil
- Spidol
5. Langkah kerja :
- Menyiapkan semua alat dan bahan.
- Menyiapkan karton tebal sebagai alas.
- Mengukur letak ditempelkannya kertas yg bertuliskan angka 1 sampai 21 (bisa lebih dari 21 tergantung keperluan) di barisan paling atas dari alas, dengan ukuran 6,5 cm x 5 cm (bisa disesuaikan dengan keinginan).
- Membuat persegi panjang dengan ukuran 6,5 cm x 5 cm di atas kertas HVS dan menuliskan angka-angka tersebut di dalamnya dengan menggunakan spidol ataupun melalui komputer, gunting dan tempelkan di atas alas secara horizontal / mendatar.
- Potong karton tebal sepanjang angka-angka tersebut (138 cm) dengan lebar 5 cm (tinggi cetakan agar-agar) sebanyak 5 potong (bisa lebih sesuai keperluan) dengan menggunakan pisau atau cutter.
- Menempelkan salah satu karton tebal yang telah di oleskan bagian tebal karton terlebih dahulu dengan lem dalam keadaan tegak pada bagian bawah kertas HVS sepanjang angka tersebut sebagai pembatas antara angka dengan cetakan agar-agar.
- Membagi 63 buah cetakan agar-agar dalam 3 baris, masing-masing baris sebanyak 21 buah (bisa dibuat sesuai kebutuhan bilangan yang mau dihitung dengan cara menambah cetakan agar-agar, baik yang memanjang maupun yang membujur).
- Mengoleskan lem pada bagian bawah 21 cetakan agar-agar dan melekatkannya pada karton alas sejajar dengan setiap angka.
- Mengulang langkah kerja 6 dan 7 sampai hingga menghasilkan 3 baris horizontal cetakan agar-agar.
- Pada bagian paling bawah baris terakhir, dibuat 3 buah wadah yang berukuran agak besar sebagai wadah biji dakon. Bisa menggunakan cetakan agar-agar yang lebih besar ataupun dibuat sendiri dengan menggunakan potongan-potongan sisa karton tebal.
- Diamkan hingga lem benar-benar kering dan melekat.
- Dakon FPB dan KPK siap digunakan.
6. Gambar :
7. Cara Kerja Alat:
- Menentukan FPB (Faktor Persekutuan Terbesar)
- Menentukan bilangan yang hendak dioperasikan. Misalnya hendak menentukan FPB 4 dan 10.
- Letakkan biji dakon di lubang-lubang baris pertama dan kedua sesuai dengan perkalian faktor dengan menyesuaikan dengan nomor lubang dakon. Syaratnya, siswa harus hafal kelipatan dan perkalian yang sudah diajarkan
- Pada baris pertama, letakkan biji dakon pada setiap angka yang memuat faktor dari 4, yaitu, 1 dan 4.
- Pada baris kedua, letakkan biji dakon pada setiap angka yang memuat faktor dari 10 yaitu, 1,2,5,dan 10.
- Dari kedua baris tersebut, kita bisa menentukan FPB dengan melihat biji dakon yang letaknya satu kolom atau berada pada nomor lubang dakon yang sama. Dari kedua operasi bilangan di atas, kita bisa lihat, bahwa biji dakon keduanya akan berada sama pada nomor 2. Hal ini berarti, FPB dari 4 dan 10 adalah 2.
- Cara kerja ini berlaku sama untuk menentukan FPB bilangan yang terdiri atas 3 angka.
- Menentukan KPK (Kelipatan Persekutuan Terkecil)
- Menentukan bilangan yang hendak dioperasikan. Misalnya hendak menentukan KPK 4 dan 10.
- Letakkan biji dakon di lubang-lubang baris pertama dan kedua sesuai dengan kelipatan bilangan-bilangan tersebut. Syaratnya, siswa harus hafal kelipatan dan perkalian yang sudah diajarkan
- Pada baris pertama, letakkan biji dakon di setiap lubang dengan mengingat bahwa tiap lubang mewakili kelipatan empat, yaitu 4, 8, 12,16,20, dan seterusnya.
- Pada baris kedua, letakkan biji dakon di setiap lubang dengan mengingat bahwa tiap lubang mewakili kelipatan sepuluh, yaitu 10, 20, 30, dan seterusnya.
- Mulai menghitung kelipatan masing-masing bilangan dengan cara memindahkan biji-biji dakon dari lubang pertama ke lubang selanjutnya sambil membandingkan jumlah masing-masing bilangan hingga didapatkan jumlah yang sama antara kedua bilangan.
- Dari kedua baris tersebut, kita bisa menentukan KPK jika kita telah mendapatkan biji dakon dengan jumlah yang sama antara keduanya. Dari kedua operasi bilangan di atas, kita bisa lihat, bahwa biji dakon keduanya akan berjumlah sama pada hitungan ke 20. Hal ini berarti, KPK dari 4 dan 10 adalah 20.
- Cara kerja ini berlaku sama untuk menentukan FPB bilangan yang terdiri atas 3 angka.
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dakon FPB dan KPK merupakan salah
satu jenis alat peraga matematika yang dapat digunakan sebagai media dalam
proses pembelajaran untuk menentukan FPB dan KPK suatu bilangan agar proses
pembelajaran dapat lebih menyenangkan dan tidak membosankan.
Bagaimanapun, alat peraga ini
memiliki kekurangan, yaitu dalam menentukan FPB, hanya bisa dilakukan terhadap
bilangan-bilangan yang tidak lebih besar dari 21. Kalaupun ingin angka yang
lebih besar, dapat diantisipasi dengan menambah jumlah lubang.
2. Saran
Mencoba dengan angka-angka yang
lebih besar dengan menambah jumlah lubang. Sering melakukan latihan-latihan
agar menjadi lebih lancar lagi dalam menentukan FPB dan KPK.
Subscribe to:
Posts (Atom)