Tuesday 27 November 2012

Menyerahkah?


Apa dia menyerah?
Tapi inilah diriku
Dia boleh diam saja melihat diriku yang berbeda
Apa dia sudah pergi?
Dia menyerah dan berlalu,
Maka semua pun berakhir...

Lari...

 
Ada sesuatu mengejarku...
Karena takut, aku berlari tanpa menoleh
takut..
Aku takut...
Selalu dikejar...
Lari, lari terus...
Aku lari dari apa?
Apa yang ingin kuhindari?

Terima Kasih, Bintang


Oh bintang...
Terima kasih banyak...
Aku sudah mengatakannya
Biarkan kami berada dalam kondisi seperti ini sebentar lagi...

Memang Licik


Sebenarnya apa sih yang aku harapkan?
Aku memang licik
Mendesak dia mengatakan orang lain yang dia sukai
Aku ingin tahu isi hatinya
Aku harus mengatakannya...
Mengatakan kalau aku suka dia...
Karena kalau aku mengatakannya...
Mungkin saja ada sesuatu yang akan berubah...

Jangan Cuma Perkataan


Sakit hatiku yang sangat menyukainya
Sakit...
Jangan cuma perkataan...
Aku ingin mendapatkan perasaan suka yang sama seperti yang ku miliki
Sepertinya hanya aku yang menderita
Itu menyedihkan sekali...

Bintang di Hati


Pertama kali melihatnya
Seperti ada cahaya bintang...
Jatuh ke dalam relung hatiku
Bintang semakin bertebaran
Ada apa di hatiku ini?

Terkesima...


Aku terkesima...
Oleh senyum manisnya...
Sejak hari itu
Mataku tak pernah lepas darinya
Melihatnya membuatku bersemangat...

"Aku Suka"


Oh bintang...
Aku ingin bisa jujur...
Aku ingin bisa menjadi manis
Aku ingin bisa menjadi gadis yang bisa mengatakan "aku suka"

Menyadari Kehadiran



Hari itu untuk pertama kalinya aku sadari keberadaannya
Aku menyadari kehadirannya
Saat bertemu lagi, nanti...
Apakah dia akan memperhatikanku?

Friday 16 November 2012

Gak Berharap



Aku nggak merasa sedih...
Toh tak ada seorangpun yang mencintaiku
Asalkan gak berharap,
Gak akan ada yang bisa menyakitiku...

Kami di Sini



Pertama kali pada waktu itu
Setiap kali dalam kondisi sesulit apapun
Semua dapat dilupakan
Sewaktu kau menguap, dinginnya ruangan
Apakah yang kuimpikan akan terjadi?
Kami saat ini di sini, memang berada di sini...
Dan sekarang memang aku suka padamu
Kau adalah semangatku
Di hari-hari yang membahagiakan itu...

Dibanding Apapun



Kenapa wajahmu sedih begitu?
5 tahun yang lalu...
Dibanding apapun,
Aku ingin melihat senyummu yang dulu itu lagi...

Maaf~



Maafkan aku...
Aku sudah membuatmu susah
Aku bersyukur karena telah mencintaimu
Bersyukur telah lama bersamamu
Kini...
Kuucapkan "Selamat Tinggal"

Belum Terlambat?


Suasana dingin seperti ini,
Dalam kondisi seperti ini
Berpegangan tangan pasti menyenangkan...
Apa sekarang masih sempat?
Apa masih belum terlambat?
Perasaan sukaku yang sudah bertahun-tahun ini?

Seperti Mimpi



Sulit ku percaya...
Seperti mimpi
Seperti waktu dulu
Aku bisa berbicara dan tertawa seperti dulu...

Aku Paham



Sebenarnya aku gelisah...
Ingin tanya, tetapi nggak bisa
Ingin menyampaikan, tetapi selalu nggak bisa
Selalu ada macam-macam kekhawatiran
Kami dengan sikap kami...
Aku paham, tak perlu terlalu terburu-buru tentang hal ini.
Tapi...

Monday 12 November 2012

Aku Menyukainya...


Jangan memandangku seperti itu...
Padahal aku sudah membiasakan diri untuk menyerah
Kata-katanya...
Senyumannya...
Itu semua telah membuatku bahagia
Aku tidak bisa menghentikannya lagi...
Aku menyukainya...

Melarikan Diri


Aku harus membalas kata-katanya
Tapi suaraku tidak bisa keluar
Kenapa aku selalu saja melarikan diri di saat yang tepat?!
Tapi...
Hari ini aku pasti akan mengatakan perasaanku padanya!

Harus Mengakhiri



Kau jangan bersikap lembut padaku
Padahal aku tidak boleh mengatakannya
Aku benar-benar rendah...
Padahal dia tidak mengetahui hal ini
Maaf, karena aku harus mengakhirinya dengan cara seperti ini...

Menguji



Dia sudah bertekad di dalam hatinya
Sedangkan aku selalu merasa gelisah
Aku ingin menguji perasaannya,
Akhirnya malah menghancurkan hidupnya
Kenapa aku merasa gak tenang?
Padahal dia selalu baik padaku...
Hal ini gak akan terjadi kalau aku percaya padanya...
Padahal mungkin kami akan terus berbahagia...

Telepati


Saat ini aku tidak bisa memikirkan satu hari pun tanpa adanya dia
Tapi, walaupun hatiku bisa berkata jujur,
Mulutku ini selalu mengatakan hal yang berlawanan dengan yang ada di pikiranku
Kalau aku sangat menyukainya...
Akh! Kalau saja aku bisa mengirimkan telepati
Hanya dengan melihatnya seperti ini...

Karena Dirimu



Masa lalu yang pahit sudah seharusnya kulupakan
Akupun menjadi semakin tak mengerti dengan diriku sendiri...
Tetapi,
Sejak saat itu...
Kehidupanku telah berubah...Semua karena dirimu...

Semakin Berarti...



Aku tidak ingin tidak bisa bertemu lagi dengannya...
Aku tidak ingin berpisah dengannya...
Keberadaannya dalam hatiku
Menjadi semakin berarti...

Saturday 10 November 2012

Titip Resah~



Tatap langit soremu, Rindu...
Aku menitipkan resah di tiap riak jingganya...
Mengertilah...

Saturday 3 November 2012

Aku Adalah Aku


Aku merasa bangga dengan diriku saat ini
Sampai kapanpun suatu saat nanti pasti ada yang bisa ku lakukan
Aku percaya dengan kemampuanku dan aku tahu pasti bisa!
Aku akan terus berusaha!
Aku sadar tak ada manusia yang sempurna dan tak ada yang kekal
Aku sudah dianugerahi seperti ini seharusnya aku sadar akan sikapku
Aku bisa mengembangkannya menjadi lebih baik
Bukan sebagai beban seumur hidup
dan seolah kekal di dalamnya
Sebab aku adalah aku...

Tak Ingin Berakhir


Saat itu...
Airmata apa gerangan yang mengalir?
Sejak itu...
Seolah hari-hari musim panas berlalu bagai waktu yang tak pernah berakhir...
Waktu di mana segalanya terlupakan...
Aku...
Yang berharap agar akhir tak perlu datang...
Mungkin tidak egois...

Egoiskah?


Aku tidak menerima kata "suka" darinya
Hanya itu kalau dipikir-pikir...
Hanya kata itu...
Entah kenapa untukku, hal seperti itu menjadi penghalang..
Aku sendiri tak mengerti...
Tapi aku ingin mendengar "Aku suka kamu" dari orang yang paling ku suka...
Apakah itu egois?

Berakhir...


Sudah berakhir?
Dengan begini sedikit demi sedikit...
Dengan menangisi malam demi malam...
Suatu saat nanti..
Akankah perasaan ini menjadi hampa?

Penuh dengan Dirimu


Tenang...
Aku yakin soal ini...
Karena di dalam hatiku yang ku kira hampa...
Kini penuh dengan dirimu...

Tidak Terjangkau


Aku ingin mendekat...
Tapi dia menjauh...
Entah sejak kapan aku mengejarnya...
Bintang-bintang di langit musim dingin tampak bisa diraih,
Tapi ternyata tidak terjangkau...
Seperti itulah jarak di antara kami...

Teman Biasa


Sebetulnya kami hanya teman biasa...
Selama ini..
Dan juga untuk seterusnya..
Aku mengerti sekali..
Tapi....

Memimpikan Cinta


Kejam..
Kenapa sikapnya begini
Padahal dulu kau perhatian padaku
Hingga aku sempat memimpikan "cinta"...

Aku tidak peduli lagi
Soal cinta, perhatian...
Juga soal dia...

Renungin Ya, Dinda..!


ada yg bilang.. "yah klo gitu mending saya gak pke jilbab"

eiits... baca dulu berikut ini.

*Dua Puluh Lima Alasan Enggan Berjilbab*

Berikut beberapa alasan anak muda yang enggan berjilbab dan sanggahan halusnya. Semoga yang belum berjilbab mendapat hidayah.

1. Saya nggak mau jilbaban! Jilbaban itu kuno

“Lha, itu zaman flinstones, lebih kuno lagi, nggak pake jilbab”

2. Tapi kan itu hal kecil, kenapa jilbaban harus dipermasalahin?!

“Yang besar-besar itu semua awalnya dari perkara kecil yang diremehkan”

3. Yang penting kan hatinya baik, bukan lihat dari jilbabnya, fisiknya!

“trus ngapain salonan tiap minggu? make-upan? itu kan fisik? Dan Islam meyakini bahwa iman itu bukan hanya perkara hati, namun juga ditunjukkan dalam fisik atau amalan lahiriyah. Hati pun cerminan dari lahiriyah. Jika lahiriyah rusak, maka demikianlah hatinya”

4. Jilbaban belum tentu baik

“Betul, yang jilbaban aja belum tentu baik, apalagi yang … (isi sendiri)”

5. Saya kemarin lihat ada yang jilbaban nyuri!

“So what? yang nggak jilbaban juga banyak yang nyuri, gak korelasi kali”

6. Artinya lebih baik jilbabin hati dulu, buat hati baik!

“Yup, ciri hati yang baik adalah jilbabin kepala dan tutup aurat”

7. Kalo jilbaban masih maksiat gimana? dosa kan?

“Kalo nggak jilbaban dan maksiat dosanya malah 2. Malah nggak jilbaban itu dosa besar. ″

8. Jilbaban itu buat aku nggak bebas!

“Oh, berarti lipstick, sanggul, dan ke salon itu membebaskan ya?”

9. Aku nggak mau dibilang fanatik dan ekstrimis!

“Nah, sekarang kau sudah fanatik pada sekuler dan ekstrim tidak mau taat”

10. Kalo aku pake jilbab, nggak ada yang mau sama aku!?

“Banyak yang jilbaban dan mereka nikah kok”

11. Kalo calon suamiku gak suka gimana?

“Berarti dia tak layak, bila didepanmu dia tak taat Allah, siapa menjamin dibelakangmu dia jujur? Dan ingatlah al khobitsaatu lil khobitsiin, perempuan rusak ditakdirkan dengan lelaki yang sama. Demikian sebaliknya.”

12. Susah cari kerja kalo pake jilbab!

“Lalu enggan taat pada perintah Allah demi kerja? emang yang kasih rizki siapa sih? Bos atau Allah? Dan asalnya wanita itu berdiam di rumah: wa qorna fii buyutikunna (menetaplah kalian di rumah-rumah kalian)”

13. Ngapa sih agama cuma diliat dari jilbab dan jilbab?

“Sama aja kayak sekulerisme melihat wanita hanya dari paras dan lekuk tubuh”

14. Aku nggak mau diperbudak pakaian arab!

“Ini simbol ketaatan pada Allah, justru orang arab dulu (di zaman jahiliyah) gak pake jilbab. Syari’at jilbab ini untuk seluruh wanita, bukan hanya Arab sebagaimana ditegaskan dalam surat Al Ahzab ayat 59: “Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka".”

15. Jilbab cuma akal-akalan lelaki menindas wanita

“Perasaan yang adain miss universe laki-laki deh, yang larang jilbab di prancis jg laki-laki″

16. Aku nggak mau dikendalikan orang tentang apa yang harus aku pake!

“Sayangnya sudah begitu, tv, majalah, sinetron, kendalikan fashionmu”

17. Jilbab kan bikin panas, pusing, ketombean

“Jutaan orang pake jilbab, nggak ada keluhan begitu, mitos aja”

18. Apa nanti kata orang kalo aku pake jilbab?!

“Katanya tadi jadi diri sendiri, nggak peduli kata orang laen…”

19. Jilbab kan nggak gaul?!

“Lha mbak ini mau gaul atau mau menaati Allah?”

20. Aku belum pengalaman pake jilbab!

“Pake jilbab itu kayak nikah, pengalaman tidak diperlukan, keyakinan akan nyusul”

21. Aku belum siap pake jilbab

“Kematian juga nggak akan tanya kamu siap atau belum dear”

22. Mamaku bilang jangan terlalu fanatik!

“Bilang ke mama dengan lembut dan santun, bahwa cintamu padanya dengan menaati Allah penciptanya”

23. Aku kan gak bebas ke mana-mana, gak bisa nongkrong, clubbing, gosip, kan malu sama baju!

“Bukankah itu perubahan baik?”

24. Itu kan nggak wajib dalam Islam!?

“Kalo nggak wajib, ngapain Rasul perintahin semua wanita Muslim nutup aurat?”

25. Kasi aku waktu supaya aku yakin jilbaban dulu

“Yakin itu akan diberikan Allah kalo kita sudah mau mendekat, yakin deh”.

Nah wahai saudariku muslimah, tunggu apalagi?

Mengenai kewajiban berjilbab sudah ditetapkan dalam Al Qur’an yang tiap hari kit abaca, di mana Allah Ta’ala berfirman,

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ

جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا

“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Ahzab: 59).

Ayat ini menunjukkan wajibnya jilbab bagi seluruh wanita muslimah.

Ayat lain yang menunjukkan wajibnya jilbab,

وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ وَلَا

يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُولَتِهِنَّ …

“Dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, …” (QS. An Nur: 31).

Dalil yang menunjukkan wajibnya jilbab juga hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

عَنْ أُمِّ عَطِيَّةَ قَالَتْ أُمِرْنَا أَنْ نُخْرِجَ الْحُيَّضَ يَوْمَ الْعِيدَيْنِ وَذَوَاتِ الْخُدُورِ ،

فَيَشْهَدْنَ جَمَاعَةَ الْمُسْلِمِينَ وَدَعْوَتَهُمْ ، وَيَعْتَزِلُ الْحُيَّضُ عَنْ مُصَلاَّهُنَّ .

قَالَتِ امْرَأَةٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ ، إِحْدَانَا لَيْسَ لَهَا جِلْبَابٌ . قَالَ « لِتُلْبِسْهَا

صَاحِبَتُهَا مِنْ جِلْبَابِهَا »

Dari Ummu ‘Athiyyah, ia berkata, “Pada dua hari raya, kami diperintahkan untuk mengeluarkan wanita-wanita haid dan gadis-gadis pingitan untuk menghadiri jamaah kaum muslimin dan doa mereka. Tetapi wanita-wanita haid harus menjauhi tempat shalat mereka. Seorang wanita bertanya:, “Wahai Rasulullah, seorang wanita di antara kami tidak memiliki jilbab (bolehkan dia keluar)?” Beliau menjawab, “Hendaklah kawannya meminjamkan jilbabnya untuk dipakai wanita tersebut.”
(HR. Bukhari no. 351 dan Muslim no. 890)

Dalam Lisanul ‘Arob, jilbab adalah pakaian yang lebar yang lebih luas dari khimar (kerudung) berbeda dengan selendang (rida’) dipakai perempuan untuk menutupi kepala dan dadanya.[1] Jadi kalau kita melihat dari istilah bahasa itu sendiri, jilbab adalah seperti mantel karena menutupi kepala dan dada sekaligus.

Semoga Allah beri hidayah demi hidayah bagi yang belum berjilbab.Aamiin.

@ Ummul Hamam, Ba’da Shubuh, 17 Rajab 1433 H

Penyusun: Muhammad Abduh Tuasikal

Friday 2 November 2012

Penuh Debaran


Di dunia ini, banyak hal yang tak terjangkau olehku
Saat-saat penuh debaran ini juga ku kira jauh dari pelukanku
Sentuhannya..
Kehangatannya...
Kelembutan yang menyapa hatiku...
Jantung kecilku berdebar-debar...
Membuatku terpaku ditemani debaran hatiku...

Jatuh Cinta


Gawat...
Sekarang aku jatuh cinta...
Dengan kecepatan yang setara dengan Jet Coaster...

Tanda-tanda


Jawaban itu ada di dalam dirinya
Jantung yang berdebar kencang
Suara yang sedikit bergetar
Apa aku boleh mengartikan tanda-tanda ini..?
APa aku boleh mencintainya?

Kenyataan Cinta


Hatiku rasanya.. sakit
Aku, orang yang tidak mengerti kenyataan cinta,
Berpikir akan bertemu dengan orang yang dinanti sekali lagi...
Dengan perasaan yang tulus, kemudian terciptalah akhir yang bahagia..

Padahal tadinya aku berharap seperti itu...

Keajaiban


Sebetulnya semua orang mencari...
Dan pasti akan menemukan seseorang
"Menjadi orang yang disukai oleh orang yang kita sayangi"
Itu keajaiban yang luar biasa...

Mengundurkan Diri


Aku menjalani cinta pertamaku dengan penuh semangat...
Rasanya aku terlalu berhati-hati dalam menjalani cinta keduaku
Dan aku dapat melihat perpisahan dengan cinta ketigaku di langit
Aku tidak butuh lelaki lagi dalam hidupku
Yah..
Saat seorang gadis mengumumkan untuk mengundurkan diri dari percintaannya di usia 21 tahun...
Ku rasa semuanya telah berakhir...

Tersenyumlah


Perempuan yang tak pernah mengutarakan perasaan maupun ekspresi...
Larut dalam pekerjaannya
Kalau tersenyum,
Pasti manis sekali...